Kejar Setoran... mungkin itu bisa menjadi momok bagi pejuang asi di awal mompa asi untuk buah hati yg akan ditinggal bekerja... termasuk saya.
Berbagai macam dilakukan agar asi mengalir deras saat di pompa, dari minum jamu, susu, pulang, dll.
Begitupun alat pompa betul betul betul dibeli yang nyaman
Saya sendiri awal menggunakan alat pompa kakak sebelum membeli sendiri.
Berikut referensi alat alat tersebut.
1. Pompa Manual Pigeon
Pompa ini sifatnya manual, ini adalah pompa pertama yang saya pakai. Suka duka nya banyak... dari cuma berapa tetes karena tangan pegel, pelekatan yang kurang sehingga butuh ekstra waktu untuk dapat asi yang banyak dengan tangan yang rada ngilu bin pegel... dan pompa manual pigeon ini pompa nyaman bagi saya karena baru awal mompa puting rada kaget sehingga bila menggunakan pompa manual kita sendiri yang bisa mengatur cepat lambat hisapan atau pijat.
2. Pompa Elektrik Pigeon
Dengar kata pigeon pasti langsung terbenam kata mahal. Hehehe. Saya mah masih pinjam milik kakak. Kakak memang pejuang asi. Dari beliaulah saya diajarkan tidak bermodal lantaran semua fasilitas diberikan dari botol kaca sampai kuliah tujuh menit alias kultum tentang asi.
Pompa asi elektrik pigeon pijitan nya halus hasilnya lumayan membuat payudara kosong bisa di bawa kemana-mana karena bisa pakai baterai.
Kelemahannya nya mesin nya besar terkadang mesin ini sengaja ditinggal dik kantor.
3. Pompa Elektrik Claires
Claires karena rekomendasi dari teman teman seperjuangan termasuk kakak sendiri. Kakak pula yang menghadiahkan pompa Elektrik Claires sebagai kado atas lahiran anak saya. Hisapan nya bisa kita atur mau slowly sampai yang fast. Hasil pumping juga gak kalah banyak dari merk pigeon. Sistem mesin seperti Power bank jd bisa di bawa kemana-mana. Namun ada kelemahannya yaitu hasil pumping tertuang di dalam wadah yang gak bisa kita ganti dengan ukuran botol dot pada umumnya. Karna botol tempat penampungan memiliki ulir yang berdiameter besar. Namun jangan risau ada part yg bisa dibeli yaitu nipple adaptor agar bisa dihubungkan ke botol dot pada umumnya
4. Real Bubee
Ini pompa Elektrik rada rada katro saya pakai nya, karena bahasa di kardus pk bahasa cina atau Jepang atau entah huruf apa itu gak bisa nge baca.
Yang jelas ini pompa bisa kanan kiri, trs oke hisapan dan pijitan nya, botol penampungan bisa pakai dot pada umumnya, mesin nya kecil, nyalainnya pakai kabel usb yg bisa di colokan ke adaptor stop kontak atau colok di pc atau pakai Power bank, harganya murce.
Kelemahannya yaa karena dari beli cm dapat kabel usb...
Beli alat ini karena bisa 1 sampai 2 payudara sekali pompa.. tapi terus terang saya cuma 1 payudara sebelah nya main pindah manual. Karena alat ini rencana mau standby di kantor, jadi biar menghemat waktu cuci bisa pakai part yg kedua kalau part yang pertama kotor...
Pada intinya semuanya sama-sama enak untuk di pompa.
Demi anak semuanya pasti enak.
Ayo jadi pejuang asi.
Saturday, November 18, 2017
Referensi Pompa ASI
Labels:
CLAIRES,
PIGEON,
Pompa ASI,
REAL BUBEE
"Jangan pernah tanyakan kepada impian apa yang telah dia beri kepadamu. Tapi, tanyakan kepada dirimu apa yang telah kamu berikan terhadap impian kamu sendiri."
Saturday, November 11, 2017
CERITA TENTANG RUMAH (2) | AKHIRNYA BELI RUMAH
Mimpi besar kami adalah memiliki anak.
Dan alhamdulillah aku positif dan dinyatakan hamil oleh dokter setelah sembilan bulan menikah.
Dan yang lebih bahagia kami bisa membeli rumah di usia kandungan 2 bulan.
Sungguh sangat bahagia.
Lalu bagaimana cerita kami hingga memiliki rumah, cekidot...
Aku dan suami memang ingin mencari hunian, meski kecil tapi nyaman di tempatin. Terkadang brosur rumah hanya bisa kami bawa tidur saat harga yang tertera sekitar 400jtan. Yups, harga itu adalah harga yang relatif untuk rumah yang berada di area perumahan.
Setiap ke pusat perbelanjaan gak pernah kami absen untuk mengambil brosur di stand perumahan. Selalu kami kalkulasikan dengan pendapatan kami perbulan termasuk biaya bulanan. Hasilnya kami harus menabung lebih keras.
Perekonomian keluarga kami tergolong sederhana, bahkan sangat sederhana. Kami tinggal di rumah orangtua yang kami gak perlu membayar biaya sewa, air, dan listrik. Untuk makan, kami makan seadanya. Setiap berangkat kerja kami selalu membawa bekal, meski nasi dan hanya berlaku telor dadar saja, bagi kami itu sudah cukup mengenyangkan. Bahkan teman kantor aku menanyakan apakah tidak seret makan kering. Begitupun teman kantor suami bahkan bilang suami aku miskin. Kami gak pernah ambil pusing bagi kami itu hanya candaan.
Uang gaji kami selalu kami tabung, memang sebagian kami jajan kan tapi kami bukan orang yang suka jajan. Kami pernah iri juga lihat teman teman kami di media sosial yang tiap weekend jalan jalan, nonton bioskop, makan di kafe, belanja baju kekinian, gadget yang selalu baru. Tapi kami sadar, keirian kami cuma nafsu. Kalau saya beli baju kekinian mau taruh dimana tuh baju, lemari sudah full (maklum aku punya kakak perempuan yang notaben nya suka memberi baju karena kakak gak suka lagi), mau nonton di bioskop bisanya cuma weekend yang harganya 50rb per orang, mau makan di kafe yang sekali makan berdua bisa habis sekitar 100rbuan.
Pelit banget...
Iya mungkin bisa tergolong sifat itu, lantas gak pernah jajan...
Pernah donk..
Jajan kami yang bisa dimakan rame rame seperti martabak, terang bulan, Cake nya artis, dll
Beli baju, ya kami beli baju satu tahuuun sekali.
Belanja di supermarket, kami belanja juga pas ada promo atau diskon... misal minyak goreng, sosis, nugget, dll yg sering diskon di giant tiap weekend.
Alhasil tiap bulan saldo tabungan bertambah.
Pernah putus asa dan akhirnya mau membeli rumah jokowi, namun karena belum ada yang srek lantaran jauh. Akhirnya berkas yang sudah kami siapkan kami tahan.
Hingga akhirnya, 08 Februari 2017 ada brosur perumahan yang lagi diskon 50%, rumah dengan tipe harga 400jtan. Berada di perumahan dengan developer yg cukup ternama di kota kami. Bisa dibayangkan.... dengan sistem Cash.
Tabungan kami alhamdulillah mencukupi sebagian lebih banyak... sisanya ada banyak yang mensupport tanpa riba pula.
Tanggal 09 Februari 2017 kami kumpulkan tabungan, mencairkan deposito yang setahun belum dicairkan lumayan ternyata.
Hingga di tabungan hanya sisa 200rbuan. Kami akhirnya bisa membeli 1 unit rumah yang diskon memperingati hari ulang tahun kota kelahiran kami.
Akhirnya rumah dibeli, dan tabungan sangat berkurang. Lalu selanjutnya yang kami pikirkan dana persalinan. Dan akhirnya kami harus mengencangkan ikat pinggang agar kami bisa menabung kembali untuk persalinan dan Aqiqah anak kami nanti.
Sekian dulu...
Labels:
Beli Rumah,
Budget Rumah,
Cerita BEli Rumah
"Jangan pernah tanyakan kepada impian apa yang telah dia beri kepadamu. Tapi, tanyakan kepada dirimu apa yang telah kamu berikan terhadap impian kamu sendiri."
Subscribe to:
Posts (Atom)