Friday, December 18, 2020

TENTANG UANG (2) PERNAH SAMPAI NOL

Cerita kali ini adalah salah satu cerita yang tak bisa dilupakan.

Cuma suamiku yang tau aku nangis didepannya, karena perihal uang.

Bayangkan saat itu uang di dompet hanya 10rb, masih bawa motor sendiri saat kerja dan saat itu sedang membawa tas cooler bag berisikan ASIP oleh oleh untuk anak di rumah.

Pulang kerja ban bocor. Untung ketemu teman, Rera namanya, dia mencarikan tempat tambal ban terdekat. Yang akhirnya berada di seberang jalan. Saat diperiksa ban terlalu banyak yg bocor jadi sebaiknya ganti baru.

Rera sebenarnya tahu kondisi keuangan kami yang notaben nya betul betul kami kuras isi dompet dan tabungan di ATM. Bahkan saat itu rera menawarkan memakai uangnya. Namun ku tolak, aku cuma minta tolong untuk jaga motorku dulu, karena aku harus ke ATM terdekat. Jadi aku jalan kaki mencari ATM yg lumayan juga sambil berolahraga. Kalau tidak salah saat itu uang di ATM sekitar 120rb, dan aku mengambil senilai 50rb.

Sekembalinya aku dari ATM, Rera aku suruh pulang karena aku tau dia akan segera menikah jadi sebaiknya pulang lebih cepat lebih baik.

Laper tp uang pas pas an. Mau nangis tapi malu. Tapi harus dijalani. Aku cuma bisa nelpon Ibuku dan mengatakan pulang terlambat karena ban motor bocor.

Saat aku cerita ke suami, suami sedih sih tp ya dijalanin karena uang kami untuk bangun dapur rumah, yg setiap kami gajian kami harus bayar untuk bangun dapur rumah demi rumah tersebut cepat jadi.

.

Kisah awal beli rumah adalah dimana aku hamil 2 bulan, membeli dengan menguras semua uang tabungan hingga benar benar nilai minimal saldo bank. Masih ingat aku dan suami bertekad untuk membawa bekal terus ke kantor meski hanya nasi dan telor. Saat itu aku masih ikut tinggal dengan Ibuku, jadi meskipun tabungan kami kosongkan demi membeli rumah soal makan keseharian kami ikut makan dengan Ibuku. Rumah yg aku dan suami beli juga atas restu dari orangtuaku, jadi orangtuaku tau kondisi keuangan kami. 

Sampai mertuaku menyadari hal itu, dan mentraktir kami bakso pikul yg lewat di depan rumahnya saat kami berkunjung karena beliau tau uang kami di dompet belum bisa beli bakso pikul yg semangkok nya 10rb.

Sampai usia kehamilan memasuki 4 bulan, aku sengaja ambil goncangan arisanku yg saat itu tinggal 2 orang lagi. Aku pakai uang arisan itu untuk syukuran 4 bulanan kehamilanku dan PR ku, aku harus menabung lagi untuk lahiran nanti, setidaknya aku sudah punya backup uang saat terjadi hal yg tidak diinginkan meskipun aku tau aku dicover BPJS Kesehatan dari kantor suami.

Ada dimana keajaiban itu terjadi, saat itu usia kehamilan memasuki usia 7 bulan. Hari itu aku dan suami membantu Ibuku menggiling kacang untuk dibuat sambal kacang. Memang buatnya agak banyak karena untuk stock sambal dirumah. Kondisi keuangan kami memang belum stabil karena kami harus menabung untuk persalinan dan saat itu adalah kondisi kami pasrah ikuti alur karena saat itu Idul Fitri segera datang. Kami sudah tidak berpikir baju baru atau apapun yg baru. Yang terpenting kelahiran aku bisa lancar. Tiba tiba, bunyi HP suami berbunyi dan Suami membuka isi pesan singkat tersebut lalu langsung memperlihat kepadaku isi tersebut.

Suamiku dapat isi pesan dari Bank yg menyatakan ada penambahan dana senilai 7jt. Alhamdulillah kataku, bagai oase di padang pasir. Akhirnya tabungan aku bertambah untuk biaya persalinan dan aqiqah anakku. Tak lama bos dari tempat suamiku bekerja menelepon dan bilang bahwa beliaulah yg mentransfer dana tersebut sebagai bentuk apresiasi kinerja baik suamiku.

Itu kisah kami tentang keuangan, bagaimana sabar dengan uang seadanya. Tapi kami terus berjalan dan tidak menuntut macam-macam. :-D

Semoga menginpsirasi. 

Wednesday, December 16, 2020

TENTANG IRI

Pernah terbesit menjadi seperti orang lain, yang sekeluarga memakai baju dengan warna yang sama. Bahan Kain yang bagus saat di moment moment tertentu.

Pernah juga berkeinginan menjadi orang lain yang punya waktu luang menyalurkan hobby sepeda nya, hobby jalan jalan ke luar kota, atau hobby lain yang terlihat bahagia di postingan instagram.

Pernah juga terbesit betapa hokinya hidup seseorang bisa ke luar negeri menjadi dosen bahkan menjadi pembicara dengan penontonnya WNA (Warga Negara Asing) atau Bule.

Iya itu keirianku yang saat aku ingin gapai.

Pernahkan lihat saat Idul Fitri pakai baju yang kembarang sekeluarga, aku pernah mecoba seperti itu tapi aku berpikir 2x bahkan seribu kali karena harus beli bahan, ukur ke penjahit, bayar ke penjahit, belum lagi dipakai hanya moment tertentu, bahkan moment selanjutnya belum tentu dipakai karena orang sudah pernah lihat baju tersebut di moment sebelumnya. Alhasil kuurungkan niat untuk harus kembaran di moment hari raya, mungkin bila warna samaan saat beli baju boleh namun tidak dipaksakan.

Saat ini lagi booming gowes atau sepedaan, padahal lagi covid. Iri sih lihat teman SMA bisa gowes sepertinya punya waktu luang bahkan terkadang muathai (maaf bila salah ejaan penyebutan jenis olahraga ini) pun dilakukan mungkin banyaknya waktu luangnya. Tapi terkadang dilihat lagi karena teman saya belum berkeluarga jadi waktu dia banyak longgar. Saat dapat uang gajian dia bisa anggarkan untuk oergi liburan karena dia masih sendiri. Jadi mau iri pun terkurung sudah. Karena tidak semua senyum bahagia mereka di medsos adalah senyum yang 100% selalu bahagia pasti ada hal yg buat kita bisa bersyukur bahwa hidup kita lebih beruntung dari mereka.

Keirianku yang paling mendalam adalah melihat teman posting di medsos sedang menjadi pembicara di luar negeri. Hal yang bangga pernah kenal teman itu sekaligus iri karena pendidikannya menjadikan mimpinya terwujud. Kali ini akan kusebutkan namanya, Denny Ivanal Hakim, anak dari seorang guru Matematika di SMA Negeri 5 Balikpapan. Hidup sederhana bahkan bisa kubilang aneh semasa ku kecil. Bagaimana tidak aneh saat waktu belajar dirumahnya dimulai (sehabis magrib) orangtuanya membiarkan televisi menyala siaran kartun tanpa ada suara, keanehan lain adalah sayur sop bening, dan hambar tapi lahap makannya. Dan anehnya kebiasaan atau didikan orangtuanya membawanya bisa keluarnegeri. Iriku kali ini adalah iri terbesarku aku tidak suka dengan orangnya tapi aku suka prestasinya yg harus ditiru, dan aku ingin seperti itu tetap bisa belajar meskipun sudah tua nantinya dan anakku nanti bisa seperti temanku itu.

TENTANG UANG (1) AWAL MINDSET

Awal Nopember adalah dimana kegalauan puncak mengenai keuangan.
Uang uang dan uang.
.
Gara gara nonton ZAP FINANCE - Prita Ghozie (mohon maaf bila salah menuliskan nama), di video ada kalimat,
"penutupan tahun ini apa yang telah didapat atau diperoleh "
.
Kata kata itu adalah kata yg menohok secara apa yg aku dapat. tidak ada.
Yang aku ingat harta apa yg bisa kuperoleh di akhir tahun ini mumpung masih di bulan Nopember.
.
Lalu apakah harta yg akan kumiliki sebelum tutup tahun bisa menjadikan nilai yg sama ditahun berikutnya saat aku butuhkan?
.
Uang darimana yg akan kusisihkan untuk membeli itu?
.
Hampir 3 hari dibenak ini memikirkan kata2 Prita Ghozie.
Dan akhirnya aku mencari uang di dalam bekas kaleng susu anak.
.
Bekas Kaleng Susu Anak isinya adalah uang koin, dan lembaran uang baru 5ribuan dan 10ribuan sisa lebaran tahun ini yang harusnya dibagikan kepada tamu anak anak yang akanmampir ke rumah. namun karena Covid sedikit anak yang datang ke rumah sehingga uang tersebut dimasukkan ke dalam kaleng ini.
Uang koin aku hitung dan di isolasi 10 keping per nilainya.
Hasilnya ada 450rb uang kertas dan 300rb uang koin.
Total ada 750rb, Harus dibelikan sesuatu apa yaa.... yang nilainya akan tetap sama dari tahun ke tahun?
.
Akhirnya aku buka tentang mensiasati uang, kali ini aku terinspirasi strawberryonthecake dimana dia bisa mengatur keuangan dan memposkan sesuai kebutuhan.
Yaa aku sadar sesadarnya, saat ini aku adalah calon Ibu beranak dua, aku akan banyak pos pos yg harusnya aku bisa simpan jauh jauh hari bukan butuh mendadak lalu memakai gaji bulan ini. Harusnya aku harus bisa menabung bila cukup uangnya baru aku beli.
.
Lalu 750rb ini sebaiknya aku apakan?
.
Akhirnya aku ingat dulu tahun 2013 saat kantorku bersebelahan dengan kantor PEGADAIAN aku pernah nyicil emas 5gram, saat itu nilainya sekitar 2,5juta dicicil dari uang makan yang kudapat dari kantorku. Lalu kenapa aku tidak memakai trik itu untuk bisa safe money ini. Toh emas nilainya akan terus naik.
.
Berpikir keras kembali, uang 750rb ini pun masih belum dapat emas 1gram.
Lantas kalaupun bisa bagaimana cara menyimpannya? Dirumah yang menurut aku tidak aman?
Apakah bisa 750rb beli emas?
.
Masih aku berpikir, lalu aku diberi jalan berteman dengan salah satu anggota pengurus Balikpapan Menggendong, Mbak Dian namanya. Beliau jual emas dari 0,05gram. Itu artinya aku bisa beli emas senilai uang yang aku miliki. Namun cara menyimpan yg mungkin aku masih bingung, emas sekecil itu.
.
Akhirnya pilihan jatuh ke PEGADAIAN TABUNGAN EMAS, awalnya gak pernah tahu, sampai suatu pagi di kantor rekan kerja Bu Harti mengajak untuk nabung emas di Pegadaian, minimal nabung katanya bisa 15rb. Akhirnya aku telusuri di Youtube, banyak review bagus. Oke akhirnya aku memutuskan Nabung Emas di Pegadaian yg ternyata minimal 10rb oun sudah bisa beli emas.
.
Eits masih belum daftar juga saat itu, karena terbesit lagi sama mba Prita Ghozie, harus punya tujuan, misal Dana Darurat, Dana Pendidikan dan lain2. Tambah pusing bagaimana mengaturnya lalu emas ini akan dipakai untuk apa dalam jangka waktu yang lama. Sebenarnya ada impian yang ingin tapi masih ragu, adalah NAIK HAJI.
.
Akhirnya dengan ijin suami aku bilang via WA, gajian Nopember semua harus dibukukan, Nota dll harus diberikan ke Ibuk, dan pembelian sesuatu barang harus saling konfirm, dan harus terima bila Ibuk tidak setuju membelinya. Alasannya uangnya untuk tabungan.
daaan Suami DEAL.
.
Akhirnya aku membeli ATK secukupnya termasuk AMPLOP, aku anggarkan dulu Pos pos ku seperti strawberryonthecake , dan khusus untuk uang tabungan masa depan seperti pendidikan anak, asuransi kesehatan, dana darurat, dll aku buat stiker dan di tempel di buku tabungan paling depan.
.
Fix semua, yang kurang adalah Tabungan Emas, akhirnya kubuka dengan nominal Rp 100.000 pembukaan awal dimana Rp 40.000 admin tahunan dan Rp 60.000 ditukar menjadi emas. Dan dibuku Tabungan tersebut ku beri stiker "TABUNGAN HAJI" 
Besoknya aku datang lagi dan membawa uang kertas Rp 5.000 dan Rp 10.000 sisa uang lebaran senilai Rp 450.000. karena aku belum berani membawa uang receh. heheheh
Besoknya aku kembali datang memberanikan diri mencoba menabung dengan uang receh. Ternyata diterima dengan sangat baik sama mbaknya.
.
Dan gajian Nopember pun keluar, aku sengaja mengurangi tidur malam dan sibuk menyisihkan gajian, ada sebagian langsung ku transfer ke tabungan ku yang lain yaitu tabungan anak dan tabungan asuransi, ada yang langsung aku transfer untuk tabungan orang tua, adapula yang langsung aku belikan token listrik agar kewajiban aku selesai dan sisanya adalah uang belanja mingguan dan bulanan yang harus cukup sampai akhir bulan.
.
Cukup bangga karena meski baru perdana memposkan anggaran rumah tangga setidaknya aku tahu kemana uangku pergi, dan aku bangga punya uang ditabungan yg nilainya akan tetap sama dari tahun ke tahun karena dikonfersikan ke emas.
.
Lewat strawberryonthecake aku diajarkan SKINING FUNDING atau apalah itu intinya menyisikan sisa kembalian dengan nominal tertentu misal 2rbuan saja atau 5rbuan. Kalau aku nyisihin uang koin, jadi sampai 10rb aku bisa langsung nabung emas. hehehe.
.
Oia jarak Gerai PEGADAIAN dan kantor tempat aku bekerja lumayan dekat, tinggal nyebrang dan jalan kaki sedikit sudah sampai.
.